Minggu, 21 November 2010

tanpamu; aku sepi, sedih

Ku rasa sepi menghimpit relung jiwa
endapan air mata penuh di palung hati
saat tak ku dengar denting suaramu yang seperti sebelum masa ini.

Tawamu...
Amarahmu...
Tangismu...
Semua itu ku rindukan mengalun di telinga.

Akhirnya aku sadar, ketiadaanmu; padamkan semangat hidup yang biasanya berkobar, ia pun membuat jiwaku semakin terpuruk, remuk redam.

Ahh, biarlah ku nikmati kesendirian ini, meski rembulan tak utuh, namun nasibnya lebih baik dariku, karna bintang yang benderang ada untuknya.

-luka itu ku suka-

Luka itu ku suka (salah satu note di fb)
oleh Ipunk Mohammad pada 21 November 2010 jam 15:45


terima kasihku padamu, dari hati yang terdalam untuk keterpurukan yang telah kau limpahkan padaku, dan aku benci ketenangan di mana aku pernah hidup sebelum aku mengenal dirimu.

Seharusnya, aku tau jalan keluar seperti apa untuk sedu sedan yang selama ini menerpaku. Aku akan terbebaskan dari semua ini ketika aku berhenti mencintaimu. Tetapi apa jalan keluarnya!! Tidak, aku lebih suka menderita dari pada melupakanmu.

Ah! Apakah ini secara kebetulan? Aku tidak dapat menyalahkan diriku karna menginginkan cinta yang bukan hanya sesaat, dan akhirnya, engkaulah yang pantas mendapt kasih dibanding aku. Aku pun tak bisa menyalahkanmu karna hatimu yang semakin rapat tertutup, hingga akhirnya, aku mencoba bahagia di atas bahagiamu dan menderita di atas deritamu.

Untuk kesekian kalinya
Buatlah aku lebih menderita lagi, agar ku bisa tepiskan derita yang lebih besar, karna -luka itu ku suka-

Jumat, 12 November 2010

syukurku

ku ingin membaca lagi harapan yang rimbun di atas getir kenyataan, seperti saat pertama kali tangis memanjang dan orang-orang sibuk keriangan, seperti ketika ku tanya tuhan ada dimana dan ibuku sulit mencari jawaban, seperti saat ku buat roket dari lipatan kertas agar ku bisa menjemput cita-citaku -karena guruku meminta cita-cita itu harus ku gantung di pucuk langit.

segala menyala di mataku. semua membara di hatiku. riuh rindu mengamuk bersama bersama kecewa yang kerap datang secara tiba-tiba. sebenarnya, tak perlu ku berkilah apa lagi mengeluh, hanya karena wujudku tak lebih dari sekedar layaknya orang yang butuh rasa iba atau apalah itu di hadapan aya, meski sakit kenyataannya. karena bahagia tak bisa di takar semata dengan ungkapan.

hmmm, alhamdulillah...
syukurku kepada tuhan yang telah memberiku anugerah dalam diri aya, meski tangan tak sanggup meraih, mata tak dapat melihat,namun hati mampu merasakan hangat kasih dan sayangnya, dan sampai saat ini, aya jua lah yang membuatku bertahan, tak seperti pecinta disana yang mengubur mimpinya di persimpangan jalan, menggantungkan hidupnya di ranting kenistaan hanya karna tak dapat meraih harapannya yang sebenarnya semu.

kini... ku coba mengeja peruntungan yang intim di pedih kehidupan. karena ku yakin lengan tuhan sanggup memeluk penuh seluruh alam...

Sabtu, 30 Oktober 2010

entah lagi

Seutas harap menggumpal didada
menanti damai mendekap seluruhku

bahagia yang di impikan tak jua bersambut
diri hambar perih menyambar

YA Rahmaaaaan...
daku hambamu...

siapa engkau, siapa aku...

aku bertemu engkau
pada penghujung suratanku
terbelenggu dalam amukan perasaan
mencari arti di secarik renungan
mungkinkah...

Lantas kususun hari-hari yang berlalu
dalam bahasa tanpa suara
merangkai makna demi makna
namun jawaban masih kelabu

Bertanya pada diri
untuk apa semua ini
jika hanya menggores ketenangan
memaksa aku membenci diri
kerna ku tak mahu tersungkur lagi

Ataupun,
apakah kali ini
akan memberi satu kesudahan
di penghujung sebuah pencarianku
sedang engkau tenggelam dalam mengenali
siapa engkau, siapa aku
pada dua dunia yang berbeda...

Jumat, 29 Oktober 2010

gemuruh

sudah lama ku bertahan dengan nista
menyiram bunga yang tak jua mekar

haruskah ku menyerah
menyudahi perih dengan lebih perih lagi
membiarkan gelombang dalam dada
tertumpah menjadi titik-titik hitam terpencar
sunyi, kelam dan duka tanpa gemuruh ombak
dan gemerisik daun...

andai... semua berahir bersama luka
apa masih ada bulan di balik kaki langit
memancar dijendela kecil...???

yang pasti ku masih bertahan...

aku dan malam

aku menepikan siang
seterang aku menepikan sinarnya
sehiruk-pikuk suaranya

demikian pula ku hindari ramainya
sesibuk lalu-lalang yang serba tergesa
aku kian jauh dari kegembiraannya...

aku mencintai malam seredup gelap
menunggu pekatnya sesunyi bunyi
yang aku tunggu nyanyiannya

aku mendengarnya seerat kelam memeluk hitamnya
begitulah aku dan malam saling menjaga...

-aku dan malam-

PENASARAN

cinta seumpama angin
meniup layar perahuku
menuju hatimu yang dingin
sedingin salju

aku berdebar melihat birumu
kau tampak tenang dan datar
namun aku ragu berenang disana
sebab ku tak tau rarhasia di dasarmu

apakah berisi taman terumbu karang
yang menawan dan mutiara indah...???
hingga ku sadari
bahwa penantianku tak sia-sia...

atau dipenuhi gurita raksasa
dan hiu bergigi tajam...???
hingga bila ku tenggelam
aku dimakan hatimu yang nampak tenang...

apa pun di dasarmu
aku tak peduli dan tak mau peduli...

Kamis, 28 Oktober 2010

hanya dalam puisi, kau menjelma kekasih


Ijinkan aku tuk selalu berkata
bahwa kaulah inspirasi dijiwa
sumber dari segala rasa yang berkecamuk diserambi cinta...

beribu-ribu untaian kata
semua bermuara hanya padamu
walau riak gelombang asa lainnya
turut serta menghalaukan rindu

Namun... tidak muda bagiku
mengalihkan gumpalan rasa sayang
yang mengental dihamparan kata

Karna diberanda puisilah
ku temukan engkau sebagai kekasihku
iya... hanya dalam puisi...

TUTUP


jika hatimu tak lagi bisa menerima cinta...
tutup saja semua pintunya...
semua jendelanya dengan kain hitam...

tutup... sampai udara tak bisa masuk...
sampai debu terkurung di dalamnya...
dan hatimu gelap tak tertembus cahaya...

tutup... hingga tak ada yang melihatmu...
mendengar jerit isak tangismu...
dan merasakan sedih hatimu...

tutup... hingga kau tak dapat merasakan
air sejuk nan jernih menyucikan telagamu
yang keruh karna buaya liar...

Sungguh... meski tetes air mata penuh harap
aku takkan pernah memaksamu

Minggu, 24 Oktober 2010

tak bisa

harusnya tak kau tanam harapan semu
harapan yang membuatku lebih terpuruk
seolah membunuhku secara perlahan

kau... langit mendung yang gelap
memberi harap pada bumi yang gersang
tapi tak dapat kau wujudkan

kau... istanamu megah, anggun dan indah
halaman yang luas penuh bunga-bunga bermekaran
namun pagarmu penuh duri

kau... ciptakan perih dimimpi
terbangun aku damba
tapi sesal kala terjaga

kau... ingin kuusir dari hati
pergi jauh dari hidup tanpa bayang
namun ku benci kekosongan...

sungguh, ku tak bisa melepasmu...

Sabtu, 23 Oktober 2010

aaahh....

"tikamlah jantungmu...
dan matilah kamu...
satukanlah tubuhmu dengan tanah dan belatung itu

pasrahkanlah segalamu...
jalani hidupmu yg sebenarnya

rasakan kebodohanmu...
menyerah pada cobaanmu...

tololnya dirimu...
menganggap kau tak mampu hidup..."

ku ingin itu semua kau teriakkan ditelingaku
yang tak lagi mendengar selain yang terucap dari bibirmu...

Senin, 11 Oktober 2010

entah apa ini

*surat untuk aya*

ku menyadari kini kenistaanku
ku coba mengerti mengapa begitu
tiada sempat ku mencari rintihan untuk menghalangi kau pergi
menjauh dariku

berduka lara aku setiap saat
ingin berbicara biarpun sendirian
tiada mesti ku mau bicara
meski akhirnya ku tetap menderita

di setiap pelukan malam
hanya berteman suara hati
kepiluan tak henti melanda diri
menanyakannya namun ku tak mengerti

kesedihan masih menyiksa
menanti yang sudah tak pasti
sungguh masih terasa sakitnya
semasa mengingat kekukuhanmu

ku ayunkan buaian cinta di pohon duka
daunnya yang berguguran menyatakan aku tetap merindu
sedang tangisan d jiwa tiada berirama
namun hati ini tak jua berhenti bercerita tentangmu

aku kan tetap pandangi jalanmu

Kamis, 07 Oktober 2010

masih tentangmu

selintas harap seuntai rasa
keluar dari dalam hati
menjelma ketika ku mulai pahami dirimu
dalam imajiku raut dan senyummu
mggoyahkan sluruh jiwa

namun....

bagai permata didalam kotak kaca
dirimu hanya bisa ku dekati dengan tatap
menyentuh pun tak sanggup
apa lagi ingin memilikimu
seolah sungguh mustahil...

dewi cinta

Aku tanaman d musim panas nan gersang
merindukan setetes kasihmu membasuh lalu basah
walau hanya sekejap
kan ku syukuri itu...

Namun apalah jua
sosokmu tak wujud di pelupuk mata
hingga ku berlarut layu
berguguran dan mati...

sang dewi cinta itu pergi
hilang, melayang entah kemana
sedang hati tiada henti merindu
hingga ia merajuk bersama embun
tuk sirami kegersangan persada jiwa

tiada pelabuhan tersisa

sekali lagi maafkan kelemahanku
jika rasaku tetap tinggal
entah sampai kapan akan seperti ini
sebab aku takut kehilanganmu

sungguh... belum pernah di sebelumnya
ku jatuh hati sekeras ini yang seperti padamu
meski ku tau semua anugerah itu indah
tapi tidak pada saat ini
tiada pelabuhan yang tersisa

tak ada tempat persinggahan lelahku
namun tak pernah ku salahkan sang waktu
dan tak ku coba sesali takdirku
ku hanya meratapi haru-biruku

mungkin esok kan terbukti
sesaat aku telah tiada untuk selamanya
dan air mata ini adalah saksi atas keegoan diri
yang meluap dari lubuk jiwa

tapi ku tetap bertahan dalam duka...

Selasa, 05 Oktober 2010

mata harumu melihatku semu semata bayangan

Seutas senyum yang pantas dan pas
mengenakan wajahmu, senyum panas
yang mampu mendidihkan dadaku,
tahukah engkau berapa jumlah wajah
yang salah telah ia coba sebelum tiba
dan terikat di wajahmu...

Segaung suara yang indah dan merdu,
yang menghamba dan menyembah lidahmu,
yang menggubah setiap kata menjadi nada
dan mengubah utuh tubuhku menjadi telinga,
tahukah engkau di tebing-tebing mana saja
ia mencari-memanggil namamu
sambil memanggul berat rindu agar mampu
sampai meraih merah lidahmu...

Sejurus alir air mata yang perih dan jernih
sejernih cahaya matahari di mata harumu,
yang melihat diriku semu semata bayangan,
tahukah engkau sejauh mana perjalanan
telah ia tempuh dari akar-akar pohonan,
anak-anak sungai, awan, hujan dan telaga
hingga jatuh cinta dari matamu...

Sajak dengan Huruf Tak Cukup

aku merasa selalu saja ada huruf
hilang dalam sajak ini
serupa gigi depan tidak lengkap

tetapi tanggalnya satu, dua atau tiga
itu menggenapkan senyum gadis kecil
dan karenanya menggoda kita
mencium pipinya berkali-kali

maka aku terus menulis agar kau tahu
bahwa semua yang sempurna
adalah ketidakcukupan

begitu juga cinta yang setia
bermain-main di sini
bagimu

yaitu sajak dengan huruf tak cukup.

-aan mansyur-

untukmu cinta

aku tak merelakanmu menjauh,
tak merelakanmu terjatuh
ke tempat sampah
bak sepotong apel merah
yang di geligimu pernah
berdarah

adakah cinta yang jatuh
kepadamu melebihi cintaku?

lelaki yang engkau cintai itu anggaplah mati
dan tak membawamu ke makamnya
sementara aku bertahan hidup,
berhari-hari sanggup tak mati
oleh rindu dan menanti di surga

Hawa, aku masih ular yang setia
mencintaimu sepanjang usia tuhan.

Senin, 04 Oktober 2010

jalan terbaik

kini...

perasaan tak menentu menghantui malamku
membuatku takut akan segalanya
bukan keraguan berganti menjelma
tapi keteguhanmu tak terjamah

lalu...

haruskah ku ucapkan salam perpisahan...???
sebelum kau dengarkan kejujuran

haruskah ku bunuh perasaan ini...???
sedang lajunya bersama aliran darah

akankah ku bisa menepis bayangmu nantinya...???
padahal terpatri jelas namamu di sanubari

ya allah...

daku masih mampu bertahan bersama luka ini
meski selalu dihantui bayang-bayang kekasihnya yang dulu
biarlah, hanya waktu dan titahMU yang bisa menjawab
meski menurutku matilah jalan terbaik untukku

wal-hasil, kulo gak bisa tanpanya

Minggu, 26 September 2010

maafkan hamba

tuhan...
apa yang aku khawatirkan kini nyata
kediamannya menyayat perih dalam dada

tuhan...
jadikan air mata ini sebagai pertanda bahwa aku hambamu
jadikan ia pembasuh luka bathin

tuhan...
kini ku tak miliki sesiapa lagi
tempat ku mengadu sesaat sebelum ini

tuhan...
beri aku kekuatan untuk tetap sayanginya
beri aku keteguhan untuk pertahankannya

tuhan...
aku tak lebih baik dari orang yang lebih dulu tinggal di hatinya
aku hanya seorang tamu yang tak berperilaku sewajarnya

tuhan...
maafkan aku jika sudah mengusik ketenangan hari-harinya
maafkanlah aku jika luka bathin ini berbuah dosa bagiku

tuhan...
ambillah separuh dari kebahagiaanku untuknya
tinggalkan kesedihan untukku sebagai pengganti

tuhan...
maafkan hambamu...

Kamis, 16 September 2010

air kaca jiwa

pagi ini hujan air mata di pipi tak kunjung usai
tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
tergores bahasa isyarat dari keangkuhanmu
alunan suara senandung lelah tak jua sirna
celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan

cinta hati rasaku pupus sudah
di telan angkuhnya sebatang kehidupan
indahnya dalam imajiku terlintas mimpi buruk
akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku

pilihlah pujaan hatimu aya
bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu
hujan air mata ini tak terbendung sudah
bukan karena aku sedih atau bahagia
tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia

aku hanya sebatas kaki berjalan
tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku
temukan dermaga labuhanku

tangis bukan berarti kedukaan
bukan pula bahagia dalam jiwa
ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata
terima kasih kuucap pada hari-harimu

pagi ini mata tersiram air kaca jiwa
lusa air mata basahi sekujur tubuhku

Selasa, 14 September 2010

dalam lamunan....

berhari ku rasakan cinta..
rasa yg begitu mendalam di hatiku..
ketika wajah berpeluh rindu..
menantikan sgala kehadiran dirimu..
tetesan embun nan sejuk..
seakan tiada arti kesejukan..
dalam jiwaku..

karena..

kerinduanku..
rasa cintaku..
hanya untukmu aya..
berharap satu kata dalam lamunan..
terucap manis dalam renungan..
karena engkau sangat ku cintai..
dan engkau pun mencintaiku..
dengan setulus hati..
sepenuh jiwa..
seutuh raga..
dan untuk selamanya..

Sabtu, 11 September 2010

A.K.U.

yaya'...
pernahkah sekejap kau ingat aku..?
aku yang mendekat saat kau menjauh
aku yang mimpikanmu saat kau terjaga
aku yang berdosa saat kau bersedih

yaya'...
badai di sore itu belum berhenti
burung-burung tak urung jua kembali
daun-daun tak lagi mampu memeluk
yang ada hanya berguguran

yaya'...
aku disini, ditempat ini dan dimasa ini
ikrarkan janji dalam sanubari
meski esok kan mendustakan diri
sebab tiada daya ku memuji

menujumu dengan cinta

Nyeri yg menusuk hatiku
Seperti air yg bergerak perlahan
dan tiada henti

Mata terpejam sembari meneteskannya
Bukan butiran yang menggelinding di pipi
Tapi lirih perih brmuram durja..

Dari gerak tangan menadah
Aku mengumpulkannya di telapak tangan
Sambil terus berkata

"aku menujumu dengan cinta"

Rabu, 08 September 2010

biarlah

tak bisa lepas diri dari bayangmu
kepiluan menghimpit di dada
nafas tersengal tak terelakkan lagi
namun ku coba tetap bertahan

senja tertawakan nista diri
diri menangis penuh haru
tak satu pun yang tahu atau bahkan menahu
biarlah aku dan TUHANku yang tau

tiap kali diri termenung
wajah maya buyarkan segalanya
tiap kali mata terpejam
wajah maya bangunkannya

iya... mungkin ini titah TUHAN untuk diri
tertanam benih cinta tanpa di sirami
hingga layu dan tak berbuah...

hanya satu kata untukku
"la haula wa la quwwata illa billah"

kaulah orangnya

tanpamu apalah arti hidup ini
hayalan, impian dan harapan tak lagi ku punya
mungkin tanpa nafas aku bisa hidup
walau hanya sedetik
namun... tanpamu aku tak bisa hidup lagi

iya.. kaulah orangnya
kaulah gadis yang sangat ku dambakan
saat ini dan insyaalloh sampai ajal menjelang
kaulah hari2ku, detik2 bagiku kaulah orangnya..

kau adalah pujaanku
kau adalah doa bagiku
kau adalah pelipur laraku
dan kau adalah segalanya bagiku
hanya kau maya dan hanya kau seorang..

bintang bisa saja jatuh
rembulan bisa saja tenggelam tanpa senyum
dan sang waktu bisa saja terlambat
namun harapanku tak pernah siang
hingga semuanya benar2 mustahil

aku kan tetap dengan perasaan ini
aku kan tetap memandang jalan-jalanmu dari kejauhan
dan aku kan tetap menantimu
hingga jiwa tak sanggup lagi

Senin, 06 September 2010

Rasa Tertinggal

gadis itu ku kenal dengan aya'
entah nama dan rumahnya dimana aku tak tau,
bukan karna tak ku tanyakan itu,
tapi dia lebih memilih tertutup...

entah ada apa dengan gadis itu,
ia membuat dirinya nampak sempurna di mataku
anggun dan elok parasnya
unik sikap dan kelakuannya,
sungguh tiada daya akan pesonanya

ia masih kukuh dengan pendiriannya -tertutup-
hingga ku tak tau dengan apa yg terjadi pada dirinya
tapi satu hal yang dapat ku mengerti
jika ia belum bisa lepas dari bayang masa lalunya...

karna itulah nyali dan keberanianku ciut di hadapnya
tak mampu ku ungkapkan rasa di jiwa,
rasa yang sungguh menyiksa diri
lebih pedih dari tertusuk duri sembilu..

biarlah ku begini adanya
bertemankan rasa yang tertinggal untuk yaya'
hanya bisa ku pasrah dan bersabar
karna itu yang aya' inginkan dariku

untukmu aya' semoga kau temukan bahagia..
dan semoga kau tak pernah tau isi hatiku...

Minggu, 05 September 2010

JENGAH MIMPI

Jengah Mimpi

Tiba-tiba saja angin mesra berdesah
Di bisikkannya
rayuan lembah...

Sejenak ku hentikan langkah
Di ujung asa hampa arah
Lelahku berdarah-darah

Jengah mimpi

ku henti
Terang di ujung menanti
Jatuh pun
begitu tinggi
Biar langkah jadi lari
Meski
nafas lalu sunyi

Sabtu, 21 Agustus 2010

untukmu mawar hitamku...

aku disini terdiam
tersentak, lalu terpaku tanpa kata
seakan dunia gelap oleh kabut
seolah cahaya hilang di telan gelap malam

ku mencintaimu
dan membenci diri
ku hanya bisa terdiam dan tertahan
seakan pasrah dengan semua kenistaan diri

semoga kau bahagia
dengan masa lalumu
semoga kau tenang
dengan kemunduran hati

sesungguhnya TUHAN
melihat, mendengar
dan mersakan apa yg kurasa
Dia tak pernah diam dan dia selalu mendengar do'aku

suatu saat kau kan mengerti

Dunya Sameer - Baini wa bainak