Minggu, 21 November 2010

tanpamu; aku sepi, sedih

Ku rasa sepi menghimpit relung jiwa
endapan air mata penuh di palung hati
saat tak ku dengar denting suaramu yang seperti sebelum masa ini.

Tawamu...
Amarahmu...
Tangismu...
Semua itu ku rindukan mengalun di telinga.

Akhirnya aku sadar, ketiadaanmu; padamkan semangat hidup yang biasanya berkobar, ia pun membuat jiwaku semakin terpuruk, remuk redam.

Ahh, biarlah ku nikmati kesendirian ini, meski rembulan tak utuh, namun nasibnya lebih baik dariku, karna bintang yang benderang ada untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih kami ucapkan...