Kamis, 07 Oktober 2010

tiada pelabuhan tersisa

sekali lagi maafkan kelemahanku
jika rasaku tetap tinggal
entah sampai kapan akan seperti ini
sebab aku takut kehilanganmu

sungguh... belum pernah di sebelumnya
ku jatuh hati sekeras ini yang seperti padamu
meski ku tau semua anugerah itu indah
tapi tidak pada saat ini
tiada pelabuhan yang tersisa

tak ada tempat persinggahan lelahku
namun tak pernah ku salahkan sang waktu
dan tak ku coba sesali takdirku
ku hanya meratapi haru-biruku

mungkin esok kan terbukti
sesaat aku telah tiada untuk selamanya
dan air mata ini adalah saksi atas keegoan diri
yang meluap dari lubuk jiwa

tapi ku tetap bertahan dalam duka...

1 komentar:

  1. Lelah sudah aku berjalan
    meniti lamban tertatih, penuh pedih.
    Saat kau berbisik lirih, tak kuasa ku menahan sedih,

    kar'na kau tak lagi seperti kemarin, saata harap ini melambung terlampau jauh,
    hingga akhirnya aku-pun jatuh
    hatiku luruh penuh seluruh.

    Entah pada siapa hati ini 'kan berteduh, dari amukan badai rindu bergemuruh..

    Jiwaku kini merana sungguh..

    BalasHapus

terima kasih kami ucapkan...